Kegiatanini dilaksanakan setiap tanggal 8-12 Mulud. Sedangkan pusat kegiatannya berada di sekitar Kraton Kasepuhan. 6. Salawean Trusmi Selawean Trusmi merupakan salah satu kegiatan ziarah yang dilaksanakan di Makam Ki Buyut Trusmi. Dalam ziarah, biasanya diisi dengan tahlilan di makam Ki Buyut Trusmi. Selawean (bahasa Cerbon) berarti dua puluh
Assalamualaikum Teman Teman,kali ini kita akan ,wisata religi di Tangerang,yaitu ,ziarah ke makam keramat ki buyut djanir kopo legok tangerang banten,,makam
Re [kisunda] Re: makam karuhun sunda #1 Ema Sujalma Wed, 16 Jul 2008 23:07:14 -0700 hatur nuhun Kang Ngkus, hapunten pisan dumeh waktos ka Trowulan teu tiasa pendak, padahal tadi wengi wadya balad ti trowulan teh ngobrol ngeunaan eta acara di tempat simkuring
MakamBuyut Dalem Buyut Dalem atau Pangeran Raden Aryo Dalem adalah salah satu Adipati Bojonegoro pada tahun pemerintahan 1614-1619. Namun, di samping makam utama tersebut bersemayam pula seorang tokoh wanita pujaan hati Buyut Dalem bernama Srihuning yang mendapat julukan Mustika Tuban karena semangatnya "labuh tresna sabaya pati".
OlehHafidzudin . REAKSI CIREBON - Terkait pembangunan pendopo makam Ki buyut Brajageni dan Ki Brajaungkara yang berada di Blok Makam Kroya, Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kab
Adaratusan peziarah yang datang untuk menyekar, berdoa, berzikir, dan lain sebagainya di makam leluhur mereka yang telah tiada. Setelah itu, tidak sedikit masyarakat yang langsung berziarah di makam Ki Buyut Suyem dan Nyi Masniti. Mereka berdoa tepat di depan pintu masuk ruangan makam kedua tokoh penyebar agama Islam tersebut.
4tf6TRC. Laporan Wartawan Nurandi LEBAK - Bangunan yang disebut sebagai Makam Ki Buyut Gedeg di Desa Curugbadag, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, dibongkar, Rabu 25/5/2022. Kepala Desa Curugbadag, Agus Supandi, mengatakan makam dibongkar karena warga resah dan khawatir bangunan dijadikan sebagai tempat ritual pengikut aliran sesat. Makam itu berada di Tempat Pemakaman Umum TPU Makam Gede. "Kami mendapatkan laporan dari warga, keberadaan makam itu sering dijadikan sekelompok orang untuk melakukan ritual aliran sesat," katanya saat dihubungi, Jumat 27/5/2022. Baca juga Wisata Religi Makam Keramat Konar Di Kabupaten Serang Mulai Tergerus Abrasi Sungai Menurut dia, keberadaan makam itu sengaja dibuat oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di daerahnya. Apalagi keberadaan makam yang dinamai Ki Buyut Gedeg tidak memiliki silsilah yang jelas. "Tidak ada tuh makam keramat. TPU tersebut ini digunakan untuk pemakaman umum bagi warga Desa Curugabadak," ucapnya. Heru, warga Desa Curugbadag, mengatakan bangunan makam memang sengaja dibuat. "Sengaja dibuat serta diberikan tanda dengan nama Makam Ki Buyut Gedeg," katanya. Dia menilai keberadaan makam itu untuk kepentingan bisnis karena ada paket ziarah. "Ada juga peziarah datang dari Tangerang, Jakarta dan Bogor," ujarnya. Pemerintah Desa Curugbadak bersama Majelis Ulama Indonesia MUI dan tokoh masyarakat setempat akan membahas lebih lanjut terkait keberadaan makam itu.
Ki Buyut Manguntapa Ingin tahu di mana makam penemu ajian ampuh Jarang Goyang? Ajian pamungkas untuk pengasihan dan mengikat jantung asmara lawan jenis itu konon kali pertama ditemukan oleh Ki Buyut Mangun Tapa. Sosok sakti mandraguna itu dipercayai sumarih di Desa Mangun Jaya, Blok Karang Jaya, Indramayu, ayal jika makam tua yang berada di daerah pelosok Kabupaten Indramayu itu saban hari tidak pernah sepi kunjungan peziarah. Ada saja orang yang datang berbondong-bondong ke makam bertuah itu untuk menyampaikan permohonan agar terkabul melalui bantuan penunggu makam keramat warga setempat makam tua yang dikelilingi pohon besar itu dipercaya sebagai makam Ki Buyut Mangun Tapa, orang sakti yang pertama kali menciptakan ajian Jaran Goyang. Tidak salah jika makam Ki Buyut dikenal sangat keramat dan bertuah. Hal itu dibuktikan dengan sering kali terjadi persitiwa aneh sekitar makam Ki kejadian aneh yang sering muncul berwujud harimau siluman disertai suara auaman. Sering kali binatang ganas dipercayai sebagai piaraan Ki Buyut itu muncul pada tengah malam. Itu pun pada hari-hari tertentu yang dikeramatkan warga setempat, seperti pada malam Jumat dan Kliwon dan Selasa Legi. Namun, sejauh itu kemunculannya tidak pernah mengusik ketenangan sebagai kejadian yang wajar, karena sosok yang sumarih di dalam makam dikenal sebagai orang yang mengerti dan melindungi warga Desa Mangun Jaya. Masyarat setempat percaya jika Ki Buyut Mangun Tapa, semasa hidupnya, adalah orang yang sakti mandraguna. Dia pelopor keberadaan desa tersebut sekaligus sebagai pelindung warga setiap ada orang yang mengusik ketentraman kesaktian itulah tokoh asal Cirebon, Jawa Barat ini berhasil mencipatakan ajian Jaran Goyang yang keampuhannya sampai saat ini masih diakui oleh paranormal. Makam ini, oleh masyarakat setempat dianggap tempat keramat. Karena itu, tidak sekedar didatangi peziarah yang ngalab berkah namun tiap malam keramat sering dijadikan tempat oleh paranormal untuk menggembleng ilmunya dengan menggelar ritual dan tirakatan di sekitar makam. Selain itu, menurut kepercayaan warga setempat, keberadaan makam telah memberi berkah bagi itu, setiap tahun, tepatnya menjelang acara cocok tanam warga setempat selalu mengadakan ritual Sedekah Bumi. Melalui ritual tersebut mereka berharap agar tanaman mereka dapat memberikan hasil yang maksimal. Namun, setiap kali digelar ritual tidak diperbolehkan ada pesta meriah seperti mengadakan pagelaran wayang kejadian aneh pernah terjadi beberapa tahun silam, ketika ritual sedang dilaksanakan dengan menggelar wayang kulit. Keanehan terjadi di tempat itu tiba-tiba hujan turun sangat deras. Padahal, di sekitar petilasan cuaca terang benderang. Sejak itu warga tidak berani lagi meramaikan ritual dengan pagelaran lainnya, seperti dituturkan oleh beberapa pelaku spiritual, munculnya harimau siluman yang sepertinya akan menelan hidup-hidup para petapa. Konon, munculnya siluman mengerikan itu merupakan salah satu ujian yang harus dihadapi para pencari berkah di tempat ujian lain yang biasa dihadapi para pertapa adalah, retaknya tanah yang mereka jadikan tempat semedi. Tanah yang menganga itu seperti akan mengubur hidup-hidup orang yang ada di atasnya. Padahal, kejadian gaib tersebut tidak akan mencelakainya. Kalau berhasil mengatasi situasi mengerikan itu seorang pertapa dianggap lulus menjalani hasnan habib kota depok
Laporan Wartawan Desi Purnamasari KABUPATEN SERANG - Jelang Ramadan, warga melakukan ziarah makam. Makam Ki Buyut Santri merupakan salah satu area pemakaman yang dikunjungi warga. Makam Ki Buyut Santri berlokasi di Kampung Keramat Kole, Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan, Banten. Peziarah memadati makam itu menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Area pemakaman itu terletak di permukiman warga. Baca juga Kunjungi Kampung Agrinex di Pandeglang, Menparekraf Ini Konsep Wisata Baru Terbuka dan Religius Baca juga Cerita Warga Berwisata Religi di Banten, Satu Hari Kunjungi Tiga Lokasi Pada Selasa 7/4/2021 kemarin, terlihat bangunana berbentuk kubus berukuran kurang lebih 8x5 meter bercat putih di sekeliling dinding. Ruangan sengaja dibuat terbuka guna para penziarah duduk, dan berziarah. Pada saat berkunjung, terdapat satu ruangan tertutup dua pintu berlapis besi. Di dalam ruangan tesebut terdapat makam Ki Buyut Santri dan beberapa para saudaranya. Sementara yang letaknya di luar ruangan, terdapat makam keturanan dari Ki Buyut Santri. Ki Buyut Santri yang hidup pada masa Kesultanan Banten merupakan sosok pejuang sekaligus ulama besar, tokoh penyebar agama islam di Banten tengah. Jaenal Abidin mengatakan sebelum dibangun area pemakaman, para peziarah sudah ramai berdatangan. Mereka menggunakan daun sebagai alas tempat duduk.
Kabupaten Tangerang, IDN Times - Tak terasa, Ramadan sebentar lagi tiba. Saat-saat ini biasanya digunakan sebagian orang untuk ziarah. Salah satu tempat yang biasa dijadikan tujuan ziarah adalah makam para ulama. Penyebaran agama Islam di Kabupaten Tangerang memang tidak terlepas dari peran para ulama. Bermula pada tahun 1580-an, seorang ulama datang ke wilayah yang saat ini menjadi Kabupaten itu, mayoritas warga yang tinggal di sekitar Kabupaten Tangerang, masih memeluk agama Hindu. Nah, ada tiga ulama yang memiliki peran cukup penting dalam penyebaran Islam di Kabupaten Tangerang. Hingga kini, makam ketiganya masih ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah. Baca Juga Dari Imlek Hingga Jejak Tradisi Tionghoa di Bumi Pertiwi 1. Makam Syekh Mas Masa'ad di Solear, CisokaKesultanan Banten Adriaan Buddingh 1811-1869Saat pertama kali tiba di wilayah Solear, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Syekh Mas Masa'ad dikawal oleh ratusan tentara dari Kesultanan Banten. Syekh Mas Masa'ad merupakan seorang ulama yang bijaksana dan lama setelah kedatangannya, ia lalu mendirikan pesantren sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Islam di wilayah meninggal, Syekh Mas Masa'ad kemudian dimakamkan di lokasi pesantren. Saat ini, makam ini juga menjadi objek wisata religi, dimana pada objek wisata tersebut juga terdapat hutan lindung dan tumbuh aneka tanaman keras berbagai jenis serta terdapat ratusan monyet ekor memasuki tahun baru Islam, kawasan itu penuh dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah termasuk dari Cirebon, Kudus, Jombang, Lampung maupun Kuningan. 2. Makam Kramat Panjang, PakuhajiMakam Keramat Panjang terletak di Jalan Raya Cituis, Kelurahan Keramat, Kecamatan Makam tersebut cukup kesohor di masyarakat Tangerang, juga umat Islam di itu terlihat dari animo peziarah yang selalu tinggi. Gak heran, makam ini merupakan salah satu destinasi wisata religi di satu hal yang unik dari makam ini adalah panjangnya yang mencapai 9 meter dan lebar 1,5 meter Makam Keramat Panjang berada di dalam masjid, tak jauh dari Jalan Raya Cituis. Tepat pinggir jalan terdapat plang bertuliskan "Masjid Makam Keramat Panjang".Diyakini, makam ini merupakan tempat peristirahatan seorang ulama penyebar Islam yang hingga akhir hidupnya enggan menyebutkan namanya. Masyarakat pun hanya menyebut makam keramat panjang lantaran ceritanya yang sudah menyebar hingga luar Kabupaten Tangerang. Baca Juga Pangeran Wiraguna, Arsitek Menara Banten Asal Tionghoa 3. Makam Ki Buyut Janir, LegokMakam Ki Buyut Janir, Legok Google/Syarif HidayatullahMakam Ki Buyut Janir di Desa Legok, Kabupaten Tangerang diyakini warga keramat. Lokasinya dekat dengan perumahan warga Legok Permai. Ki Buyut Janir merupakan ulama keturunan Cirebon yang menyebarkan Islam hingga ke dari dalam tanah kuburan ini tumbuh pohon Kopo. Pohon itu dahulu sangat rindang. Sebagian warga percaya kalau batang pohon ini patah maka itu adalah isyarat akan terjadi bencana. Baca Juga [FOTO] Masjid Agung Kesultanan Banten Dipadati Pengunjung
Kamis, 12/10/2017 2041 WIBMinggu, 04/02/2018 0253 WIBoleh – Komplek Buyut Trusmi merupakan tempat ziarah yang dibangun pada tahun 1481 oleh Trusmi, anak pertama Raja Pajajaran Prabu Siliwangi. Buyut Trusmi adalah yang menyebarkan ajaran Islam di Cirebon. Kompleks Makam Ki Buyut Trusmi terdapat di Kampung Dalem Kelurahan Trusmi Wetan Kecamatan Weru. Lokasi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Kelurahan Sumber ini sangat mudah dijangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Gerbang masuk pertama ke kompleks Kramat Buyut Trusmi Cirebon berupa gapura terbuat dari susunan bata merah bakar. Lingkungan sekitar komplek Makam Ki Buyut Trusmi berupa pemukiman penduduk. Sebagaimana bangunan dari masa kesultanan Cirebon lainnya, komplek Makam Ki Buyut Trusmi didominasi warna merah bata. Halaman dalam secara umum terbagi dua bagian. Di sebelah selatan terdapat bangunan masjid sedangkan sebelah utara merupakan tempat bangunan makam Buyut Trusmi. Jika datang berkunjung ke tempat wisata ini, merangkaklah melewati gapura dan masuk ke dalam area makam. Melangkah lebih ke dalam, ada masjid. Di dalam masjid ada bedug memanjang cukup besar yang diletakkan menggantung, diikat sepasang tambang. Beberapa baris tulisan dalam huruf Arab terlihat pada dinding di atas pintu masuk ke dalam ruang utama masjid. Tanggal yang tertera 30-7-1969. Tanggal tersebut menunjukkan waktu perbaikan masjid. Masuk ke ruang utama masjid yang tak begitu besar, terlihat mimbar dan soko guru berukir suluran daun dan bunga. Pengelola situs Ki Buyut Trusmi, Ahmad menjelaskan, pada waktu tertentu biasa dilakukan upacara. Pada setiap tanggal 25 bulan Maulud dilakukan upacara ganti welit atap dari anyaman daun kelapa dilanjut dengan tahlilan. “Atap yang terbuat dari sirap juga diganti secara berkala. Setiap empat tahun sekali upacara penggantian sirap dilakukan. Dalam upacara ini akan dipungkasi oleh pertunjukan wayang kulit.” Dara/mgng
makam ki buyut tanggal